Review Lagu “Ibu Pertiwi”, Single Terbaru Asteriska

Review Lagu “Ibu Pertiwi”, Single Terbaru Asteriska

Hornimorava – Lagu “Ibu Pertiwi” bisa berdurasi pendek, 3 menit 16 detik. Namun pengalaman singkat ini berhasil memunculkan pertanyaan, sejauh mana kita bisa mencoba mewariskan Bumi dan keindahannya kepada generasi berikutnya, sebelum akhirnya yang tersisa hanyalah harapan.

 

Tanggal 5 Juni dideklarasikan sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran dengan mengambil tindakan lingkungan yang positif. Karena, seperti yang kita semua tahu, segala sesuatunya tidak berjalan dengan baik dengan sifat planet Bumi, yang merupakan bagian dari kehidupan kita saat ini.

 

Selain mewaspadai, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana menyikapi krisis lingkungan. Salah satunya melalui musik, seperti yang dilakukan Asterisk dengan single terbaru mereka yang berjudul “Ibu Pertiwi” yang dapat didengar di mp3 juice.

 

Lagu “Ibu Pertiwi” terinspirasi dari dampak keausan di Muara Gembong, Jawa Barat

Dirilis secara digital pada 18 Juni 2021, lagu “Ibu Pertiwi” merupakan single pertama Asterisk dari mini album Rumah Kita yang berisi total empat track dan akan dirilis pada 2 Juli. Dalam mini album ini, penyanyi dan pencipta lagu yang juga tergabung dalam grup musik Bara Suara ini mengusung tema alam untuk mengungkapkan rasa cintanya terhadap planet Bumi.

 

Dampak dari keausan yaitu erosi destruktif pantai akibat terganggunya lingkungan alam pesisir di Muara Gembong, Jawa Barat, menjadi inspirasi lagu “Ibu Pertiwi”. Di penghujung tahun 2020, Asterisk bersama Greenpeace dan Watchdoc berkesempatan mengunjungi kawasan pesisir Jawa Barat untuk merekam dampak keausan.

 

Apa yang dilihat Asterisk di sana, sebagaimana tertulis dalam keterangan tertulis, adalah warga yang hanya bisa pasrah melihat rumahnya tenggelam. Dari sana, banyak pemikiran, renungan dan harapan muncul hingga lagu lembut “Ibu Pertiwi” lahir.

 

Lagu yang sederhana, halus namun bertenaga

Dengan piano yang dimainkan oleh Andreas Arianto, produser dan arranger “Ibu Pertiwi”, lagu ini sangat mudah untuk dinikmati dan dipahami semua orang. Kesederhanaan lagu ini, denting piano dan suara Asterisk yang jernih membawa pendengarnya pada refleksi dan harapan.

 

Lirik lagu “Ibu Pertiwi” yang lembut namun bertenaga ditulis oleh Asterisk. Kita dapat melihat ini dalam perikop: “Ladang saya hijau, langit saya awalnya biru. Sekarang sudah berubah…” Asterisk tidak perlu menjelaskan perubahannya lebih jauh, karena pendengar akan mendapatkan pemandangan yang kontras dari ladang hijau dan birunya langit yang lembut.

 

Seolah belum cukup, Asterisk seolah mengatakan dalam lirik berikut bahwa perubahan yang baru saja dibayangkan pendengar stafaband akan tetap tak terduga jika kita tidak segera mengambil tindakan nyata. Dia menulis: “Apakah putra dan putri saya akan menjadi lebih gelap?”

 

Lagu “Ibu Pertiwi” bisa berdurasi pendek, 3 menit 16 detik. Namun, pengalaman singkat ini berhasil menimbulkan pertanyaan besar, sejauh mana upaya kita untuk mewariskan Bumi dan keindahannya kepada generasi berikutnya, sebelum yang tersisa hanyalah harapan.

 

Asterisk pun mencoba memberikan jawaban atas pertanyaan ini. Pada 18 Juni, perempuan kelahiran 1988 itu juga menggalang dana melalui kampanye “Proteja a Terra, Nosso Lar” di situs penggalangan dana Kitabisa.com untuk dua LSM, Konservasi Karang Bali Utara dan Lindung Hutan. Semua donasi dari kampanye ini akan dibagi rata antara kedua organisasi.

 

“Sedikit demi sedikit, kita bisa membuat perbedaan dengan melestarikan alam di sekitar kita, dunia dan rumah kita,” kata Asterisk.

 

Secara umum, lagu “Ibu Pertiwi” sangat menarik. Tidak ada string, jadi fokus pendengar adalah pada pesan yang tidak kritis juga, tetapi memberikan gambaran tentang apa yang terjadi dan apa yang bisa kita lakukan.